Selasa, 23 Juni 2015

Virus DisOrientasi Visi

Hujan gerimis jatuh dengan irama yang harmoni, burung burung bersiul penuh dengan irama yang merdu, Sang surya mulai menampakan dirinya di pagi hari,udara sejuk mengalir disetiap relung jiwa,angin semilir tanda kekuasaan sang ilahi Rabbi, Oh Allah sungguh besar Nikmatmu di Pagi yang indah ini, Pemnadangan indah dari salah satu sudut Universitas Sebelas Maret, tak jauh dari kawasan itu  berdiri Masjid , sebuah masjid yang menjadi tonggak sejarah lahirnya para pemuda pengemban amanah dakwah, Masjid yang menjadi saksi bisu perjuangan dakwah di kampus UNS ini, dan Inilah masjid yang menjadi kebanggaan mahasiswa Muslim kampus UNS, Itulah Masjid Nurul Huda UNS
      Tak terasa sudah hampir menginjak 3 tahun ia dikampus ini, sebuah anugrah yang sangat luar biasa menjadi salah satu dari ribuan calon intelek muda. Ditanganya tergenggam sebuah asa, ditanganya pula tergenggam sebuah impian, impian yang akan selalu menjadi kekuatanya untuk menghadapi perihnya dunia, Dalam impianya ia ingin menjadi penggerak dakwah kampus ini, membesarkan Islam, dan membentuk pribadi sholeh yang bisa membahagiakan orang tuanya.
     Waktu bergulir ia kembali menginstropeksi diri, apakah semua tujuanya sesuai dengan target, ternyata hampir seluruh tujuanya meleset dari target, ada apa gerangan yang menyebabkan semua tujuan yang ia azzamkan beberapa tahun lalu menjadi meleset, ternyata penyebabnya adalah ia telah mengalami Virus Disorientasi Visi, ya,,sebuah virus yang hampir menenggelamkan ia dalam kehidupan tanpa makna, kenikmatan sesaat, dan  terlebih lagi ia telah disorientasi mengapa ia masuk sebuah organisasi dakwah , masuk organisasi hanya karna bisa dapat pengalaman, biar bisa dapat teman baru,ingin dikenal banyak orang tetapi yang menjadi tujuan utamanya  ia lupa yaitu membesarkan Islam di Kampus ini  dan yang lainya seperti dapat pengalaman, dapat teman baru, terkenal bahkan kalaupun Allah mentakdirkan kita menemukan jodoh disana adalah sebuah bonus .Proker yang ia jalankan hanya yang penting jalan dan bisa dipertanggungjawabkan padahal essensi dari sebuah Proker (Program kerja) is nothing itulah Disorientasi Organisasi Islam di kampusnya.
     Membentuk pribadi sholeh juga merupakan salah satu impianya.Niatan itu sudah tertuanikan ketika ia memasuki sebuah lembaga dakwah kampus dan menjadi salah satu takmir masjid tempat ia kuliah, tetapi karena ia sudah terjangkit virus disorientasi visi ini aktivitas yang ia lakukan hanya sekedar  aktivitas biasa, Ikut kajian tetapi ruhnya kosong, tak terhitung berapa kali ia ikut liqo ataupun kajian kajian bahkan dauroh sampai menginap pun ia jalani, tetapi kebanyakan aktivitas yang ia jalani hanya sekedar aktivitas biasa, tanpa bisa memahami esssensi ia melakukan itu untuk apa        
     Membahagiakan orang tua, itulah impian yang menjadi salah satu penerang bagi dirinya, bahwa semua yang ia lakukan endingnya bisa membahagiakan orang tua ,tentunya dengan ridho Allah dan kecintaanya kepada orang tua tidak melebihi cintanya kepada Allah dan Rosul-Nya. Hampir 3 tahun ia kuliah tidak ada yang bisa dibanggkan inilah yang membuatnya sedih .IP hanya standar, meskipun masih diatas 3. Tetapi essensi dari ia membahagiakan orang tua belum ada sama sekali , itu menurut dia. Tetapi kalau menurut orang tua, bisa kuliah dan Gratis karna beasiswa saja itu sebuah kebanggan bagi mereka apalagi ia kuliah di salah satu PTN favorit dan tentunya mereka masih berharap ia bener bener kuliah dengan segudang prestasi hehe (tapi kenyataanya ia belum pernah mendapat prestasi )
      Pernah suatu kali seorang Murabbi menjelaskan tentang Disorientasi ini, memang penyakit ini seringkali terjangkit pada mahasiswa muslim khusunya yang aktif dalam lembaga dakwah kampus, itu memang sebuah kepastian, bahkan untuk menemukan sebuah titik kesuksesaan ia harus melewati banyak rintangan, Allah SWT mengatakan dalam Alquran  yang intinya Apakah kamu mengira beriman padahal kamu belum diuji, bisa jadi ini ujian dari Allah, dan ujian yang seringkali dilalaikan adalah ujian kenikmatan. Beliau memberikan sebuah inspirasi yang sangat berharga bahwa kita harus sering sering mengingat  tujuan semula kita (ITS=Ingat Tujuan semula), dan Optimalkan waktu yang ada bahkan beliau sampai berpesan “Kewajiban yang ada dalam diri kita lebih banyak dari waktu yang ada” .Seringkali kita mengeluhkan bahwa gara gara kita berorganisasi kuliah kita terbengkalai ,sering kali mbolos kuliah hanya untuk sebuah organisasi kemudian akhirnya IP menjadi anjlok.Beliau mengatakan bahwa organisasi jangan dijadikan kambing hitam, salahnya dalam diri kita seperti itu sering meng”kambing” hitamkan seuatu yang seharusnya tidak dikambing hitamkan haha, bener juga sih tadz,,itulah diri kita, beliau juga mengingatkan bahwa kita seringkali memainkan waktu, memboroskan waktu apalagi bagi seorang mahasiswa  yang malamnya kebanyakan dihabiskan buat nonton film, facebookan, twitteran kemudian giliranya ada Ujian baru belajar malamya (system Kebut semalam) akhirnya penguasaan materi tidak optimal Nilai yang keluar jauh dari harapan hingga akhirnya berdampak kepada  IP  kemudian seribu alasan muncul karna sibuk organisasi lah, karna sibuk ini dan itu padahal pangkal kesalahan ada pada dirinya
    Terakhir beliau berpesan carilah lingkunagan yang baik, lingkungan yang baik bukan berarti harus meninggalkan lingkungan yang buruk, lingkunagan yang baik tujuanya adalah untuk mencharge Kualitas amal yaumi . karena pondasi aktivitas kita adalah amal yaumi, apabila amal yaumi bagus bisa dipastikan aktivitas organisasi bagus begitu pula dengan aktivitas kuliah dan disorinetasi visi ini akan terobati
     Maha Besar Allah yang menciptakan Langit dan Bumi, yang menguasai kerajaan di langit.Alangkah maha besarnya Allah masih mengizinkan ia untuk menginstropeksi diri, memuhasabah diri merenungi kalimatullah, Dengan izin Allah ia berada di salah satu lingkungan yang sangat baik sekali .Berkawan dengan Aktivis dakwah, dekat dengan masjid, bahkan ia juga menjadi bagian dari yang mengurusi masjid itu. Itulah lingkungan yang sangat sulit dicari, lingkungan yang sangat kondusif ketika ia mau berdiskusi, belajar dan lain lain, dan Syukur Alhamdulillah ia masih diberikan semua itu, terima kasih JNUKMI UNS terima kasih TAKMIR MASJID NURUL HUDA

Related Posts:

  • Mush’ab bin Umair, Duta Islam yang Pertama Mush’ab bin Umair salah seorang di antara para shahabat Nabi. Alangkah baiknya jika kit, memulai kisah dengan pribadi-nya: Seorang remaja Quraisy terkemuka, seorang yang paling ganteng dan tampan, penuh dengan jiwa dan s… Read More
  • SIAPA SAYA???WHO I AM??? Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, hanya kepadanya lah kita bergantung, hanya kepadaNya lah kita memohon Maghfiroh, Rabb yang membolak balikan jiwa manusia. Sholawat serta salam semoga tercurah kepad… Read More
  • BILAL BIN RABAH MUADZIN RASULLULAH & LAMBANG PERSAMAAN DERAJAT MANUSIA Bila disebut nama Abu Bakar, maka Umar akan berkata: “Abu Bakar adalah pemimpin kita, yang telah memerdekakan pemimpin kita”. Maksudnya ialah Bilal …. seorang yang diberi gelar oleh Umar “pemimpin kita”, tentulah suatu pr… Read More
  • ABU DZAR AL-GHIFARI TOKOH GERAKAN HIDUP SEDERHANA Ia datang ke Mekah terhuyung-huyung letih tetapi matanya bersinar bahagia . . . Memang, sulitnya perjalanan dan panasnya udara padang pasir telah menyengat badannya dengan rasa sakit dan lelah, tetapi tujuan yang hendak di… Read More
  • Salman Al-Farisi Sang Pencari Kebenaran Sahabat Rasulullah SAW yang satu ini, adalah sahabat yang paling jauh asalnya, yaitu dari Persia. Salman masuk islam ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, dan saat itu islam belum berkembang kemasnapun selain Habasyah dan M… Read More

0 komentar:

Posting Komentar