Selasa, 23 Juni 2015

Agar Kuliah Menjadi Barokah

Oleh : Karwis Fadli

Pernah gak sih bertanya pada diri sendiri, aku dapat apa ya selama kuliah 6 semester ini.Tak usah risau lah(sok malay dikit lah). Insya allah dapat kok, ya minimal 10 % lah,,dari materi yang diberikan. Pernah sih sy mencoba untuk mengulang pelajaran semester sebelumnya, dan,,tet tot..hanya 10% yang sy kuasai, lantas kenapa gue kuliah ya..?bukanya malah buang buang waktu ya??Enakan kerja, dapat uang??Sekelebat pertanyaan yang sering menghantui pikiran saya.Tapi sekali lagi tak usah Risau (Read : Khawatir).Pernah suatu kali saya baca baca biografi para tokoh, salah satunya Buya Hamka, dulu saya tak tau siapa itu buya hamka, tapi setelah baca biografi beliau, sungguh luar biasa, sampai sekarang entah mengapa saya “jatuh cinta” (Read : Tapi tetep cinta nomer 1 Allah dan Rasul-Nya) pada beliau.
         Terkadang ilmu yang kita dapatkan tidak semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, bahkan karna Ilmu itu kita semakin jauh dari Allah??ada apa gerangan??Jawabanya hanya satu..bahwa ilmu yang kita dapat tidak dilandaskan untuk mencari Ridho Allah SWT, Orientasi Ilmu yang kita dapat dibangku kuliah hanya terbatas untuk mencari Nilai, terbatas mencari Ijazah, hanya sebatas syarat untuk mendapatkan pekerjaan, hanya sebatas sebagai syarat untuk mendapatkan pendamping hidup serta parahnya ilmu yang kita kuasai digunakan untuk “membodohi” orang lain. Sehingga berbagai macam cara kita lakuakan untuk mendapatkan itu bahkan dengan cara yang tidak diridhoi Allah SWT
         Hal inilah yang menyebabkan tidak ada kebaikan dalam Ilmu yang kita kuasai karna tidak ada keberkahan didalamnya. Menurut Mas Dwi Budiyanto (Penulis buku best Seller “Propethic Learning”) diantara keberkahan ilmu yang kita pelajari mampu mendatangkan kebaikan yang bertambah tambah (Ziyadatul Khoir). Kebaikan bagi siapa?tentunya kebaikan bagi diri kita sendiri dan kebaikan bagi orang lain, serta dengan ilmu itu dapat menciptakan ketenangan dan ketentraman bagi pemiliknya.Inilah dambaan setiap umat muslim yaitu ilmu yang bermanfaat. Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa salah satu amalan yang akan terus mengalir hingga kita mati adalah Ilmu yang bermanfaat
         Keberkahan dalam setiap amal tergantung kepada ikhlasnya hati. Keberkahan akan berbanding lurus dengan keikhlasan. Demikian halnya ketika kuliah, ketika kuliah kita ikhlas hanya mengharap ridho Allah maka keberkahan yang akan ia dapatkan.Para ulama terdahulu memaknai ilmu adalah cahaya, dan tak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.
         Maka yang perlu kita lakukan saat ini adalah perbarui niat, untuk apa kita kuliah? Sekedar berbangga banggakah atau sekedar gengsi, atau….????Meluruskan niat dan memperbaiki orientasi kita kuliah adalah satu solusinya. Dalam  sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairaoh Radhiyallahu anhu Beliau berkata bahwa Rasulallah SAW bersabda “ Barang siapa yang belajar untuk membanggakan diri dengan ulama, atau untuk menentang orang-orang jahil, atau untuk menarik perhatian manusia agar tertuju kepadanya, Allah akan memasukanya kedalam neraka Jahannam (HR Ibnu Majah)
         Dalam sebuah buku yang saya baca, ada kata kata Adz-Dzahabi yang dikutip dari Abu Anas Majid Al-Bankani  dalam bukunya Rihlatul’Ulama Fii Thalabil Ilmi,.” Sesungguhnya orang orang salaf terdahulu menuntut ilmu karena Allah.Maka, mereka mulia dan menjadi Imam yang bisa dijadikan panutan”. Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dalam bukunya juga menegaskan “Perbuatan maksiat adalah factor terbesar yang menghapus berkah usia, rezeki, ilmu dan amal”.Begitu besar efek yang ditimbulkannya. Betapa sering kita mencontek agar memperoleh nilai bagus,tetapi apa gunanya itu ketika suatu saat nanti ilmu dan ijazah kita tidak membawa manfaat apa apa bagi kita.Naudzubillah min dzalik   
Motivasi yang Ikhlas , Belajar dengan Sebaik baiknya serta Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat = Keberkahan

Cerdas dengan Menata Diri, Cerdas dengan menata kontribusi, Cerdas dengan berjamaah, Cerdas dengan menjadi guru

0 komentar:

Posting Komentar