Ketika kita berbicara tentang Power Rangers maka kita akan kembali bernostalgia ke era 90-an (zaman ketika saya masih kecil) .Kalau dilihat pada era sekarang dengan yang dulu tentu akan jauh berbeda dan kontenya pun juga akan akan berbeda, Era sekarang dibuat hanya sebatas hiburan belaka tanpa ada “value” dari apa yang dipertontonkan bahkan kontennya pun tidak sepantasnya disuguhkan kepada anak anak karena secara tidak langsung akan membuat pola piker mereka ber”akselerasi” menuju kedewasaan yang belum waktunya akibatnya banyak sekali perilaku yang mereka lakukan tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang anak “kecil” Hal ini menjadi sungguh sangat ironis ketika kita meilhat hal yang demikian ,sehingga perlu adanya “penyaringan” konten yang tidak sepantasnya .
Pada era dimana saya masih kecil dulu konten yang diberikan kepada penikmat hiburan khusunya anak anak mempunyai batas batas sewajarnya sehingga masa kecil mereka benar benar menjadi masa kecil yang sebenarnya. Sebagai contoh adalah serial Power Rangers yang seinget saya ada 37 jenis power rangers (ngerii ndes, nganti apal) tidak heran pada saat itu power rangers menjadi salah satu hiburan yang benar benar menghibur, dan menjadi salah satu tontonan wajib saat jam jam itu, biasanya sih hari Ahad(minggu) anak anak seumuran saya stanby dirumah hingga pukul 12 siang, he he masa lalu yang indah
Tulisan ini pun terinspirasi dari seorang teman yang sangat suka dengan filosofi power rangers ini, bahkan di wallpapernya ada gambar power rangers dan blog yang ia miliki pun hampir keseluruhan konten adalah power rangers, bener bener penggila powers rangers, padahal; beliau kini sudah masuk semester 6, he he intinya semuanya serba power rangers lah..tapi sedikit sedikit saya pun mulai memahami ada sejuta hikmah yang ada dalam power rangers ini, tidak hanya sekedar hiburan tetapi ada sejuta makna dalam serial power rangers ini
Berdasarkan analisis yang saya lakukan bahwasanya (bahasanya sok ilmiah he he) Pertama power rangers minimal memiliki 5 anggota (berarti banyak ya, belum lagi ada tambahan power rangers lain ) dan mempunyai karakteristik masing masing serta warnanya pun berbeda, Ini disebut keanekaragaman dan mereka memiliki tujuan yang sama yaitu mengalahkan musuh, Kalau kita analogikan nih ya,.berdasarkan analisis dan pengalaman yang saya alami(masih aja pake bahasa ilmiah he he), Analogi itu tepat bagi Ormas ataupun harokah yang ada di Indonesia(lho kok malah mbahas harokah sih mas,), coba ya dicek ya satu satu, ada Nahdiatul Ulama, Muhammadiyah, Salafi, MTA, Tarbiyah, Jamaah Tablig, Jamuro, HTI dan lain lain, Menurut saya ini adalah bentuk keanekaragaman ormas ataupun harokah dan perbedaan itu menjadi sunnatullah, Tetapi yang menjadi masalah ketika perbedaan itu dijadikan sebagai pertentangan dan permusuhan antara ormas dan harokah tersebut,Ormas ini mengatakan hal yang dilakukan ormas itu Bid’ah, Ormas ini terlalu parsial pemahaman terhadap islam, menganggap harokahnya paling benar, tidak mau bertoleransi terhadap perbedaan dan lain lain.Menurut saya mereka memperdebatkan hal yang furu’(cabang) dan teknis bahkan para ulama 4 madzhab pun dalam fatwanya terdapat perbedaan, pertanyaanya kenapa hal yang semacam ini diperdebatkan, seolah kalau mereka tidak mengikuti yang dia ajarkan maka perdebatan itu akan selamanya berlangsung sunggug sangat ironis, bahkan ada sebuah cerita dimana ada seorang murid yang mengadu kepada kyainya terkait ajaran yang disampaikan ulama lain, maka sang kyai itu menjawab apa yang ia sampaikan benar, itulah jawaban bijak dari seorang kyai hasyim ashari (Pendiri NU) dan ulama lain itu adalah KH Ahmad Dahlan(Pendiri Muhammadiyah) karena mereka sudah paham terkait perbedaan, lain hal kalau perbedaan itu terkait akidah dan tauhid
Alangkah indah ketika masing masing ormas dan harokah memahami essensi perbedaan memahami konndisi masing masing serta bahu membahu dalam persamaan, akan lebih indah jika ada yang berfikiran “urusan ngajak orang beribadah ke masjid biar rombongan kami aja,biar masjid kembali ramai”,Masalah parlemen dan pemerintahan biar kami yang urus,biar kebijakan sesuai kebutuhan umat muslim”, “Biar kami yang menjelaskan pada masyarakat tentang khilafah biar kalau sudah waktunya khilafah tidak susah susah lagi”,”kalau masalah maksiat seperti minuman keras, aliran yang tidak sesuai akidah biar kami yang urus”,”Masalah akidah dan khurofat yang sangat jauh bertenatangan dengan islam biar ane yang urus, biar hilang tuh bid’ah bi’dah yang ada dalam masyarakat”.Inilah salah satu contoh bahu membahu dalam persamaan sehingga perbedaan itu akan benar benar menjadi Rahmatan Lil ‘alamin (Meskipun ada yang berpendapat bahwa hadist tentang perbedaan dalah rahmat itu dhoif).
Yang kedua , Power rangers berbicara tentang ukhuwah, rata rata perlawanan yang dilakukan oleh power rangers dihadapi bersama sama, jarang ketika ada musuh dihadapai sendiri kecuali pada kondisi tertentu, seperti inilah ukhuwah, ukhuwah mengajarkan untuk saling kenal mengenal bagaimana mungkin ukhuwah akan ada ketika tidak ada perkenalan, Allah SWT berfirman dalam sebuah ayat yang berbunyi “Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu) …” (QS. Al Hujurat: 13).
Ukhuwah mengajarkan tentang arti saling memahami, dalam film power rangers banyak sekali diceritakan bahwa antara rangers satu dengan yang lan memiliki ikatan batin, ketika saudara kita memiliki masalah maka kita seperti “pegadaian”mengatasi masalah tanpa masalah maksudnya adalah kita memahami masalah saudara kita dan berusaha membantunya,itulah ukhuwah, ukhuwah ada karna ada saling kepahaman antara satu dengan yang lain
Setelah ada kepahaman, selanjutnya adalah saling tolong menolong, kalau kita mencoba menelisik film film power rangers bahwa mereka ketika sedang menghadapi musuh maka mereka akan saling tolong menolong,sesuai dengan firman Allah “Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” (QS. Al-Maidah: 2) kemudian mereka akan berusaha sekeras mungkin untuk melindungi temannya, bahkan itsar(mendahulukan orang lain) pun dilakukan. Setelah tahap saling berta’awun atau tolong menolong, maka tahap yang terkahir adalah saling menanggung beban, tidak bisa dipungkiri bahwa para rangers akan selalu menjadi pundak bagi temanya, ketika temannya terjatuh akan senantiasa ada tangan yang terulur, ketika temannya tertinggal akan senantiasa ada yang menunggunya, ketika ada temannya yang terluka akan senantiasa ada yang mengobatinya, ketika ada temannya yang menghilang akan senantiasa ada yang mencarinya,, itulah ukhuwah,,,Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar