Minggu, 28 Juni 2015

Lelah Hati


Oleh : Karwis Fadli

Alhamdulillah pada kesempatan yang mulia ini bertepatan dengan puasa 10 Ramadhan 1436H, penulis masih dapat menyapa sahabat semua.Assalamulaikum Sahabat,,Semoga Rahmat Allah masih dilimpahkan untukmu
Pernah gak sih kita mengalami Lelah Hati??Apa sih lelah hati itu? Eh..Lelah Hati ya..Hati kok bisa lelah ya? Bukanya Hati ada di dalam jiwa?kok bisa lelah???haha…biasa aja mas gak usah banyak Tanya hehe...Santai..Disini sy (read: Bang Karwis) sedikit akan berbagi pengalaman.Kalau saya ditanya “Sering gak sih bang karwis lelah hati??” sy jawab”Terlalu sering hehe”
Lelah hati atau yang biasa disebut “futur” adalah kondisi dimana kita sedang mengalami kelemahan iman. Pernah gak sih denger hadist yang berbunyi “Imam itu naik dan turun, naik dengan kebaikan dan turun dengan maksiat”. Kenapa bang, kok bisa identic dengan lemahnya iman? Mungkin sebagian pertanyaan itu muncul??kenapa identic dengan lemahnya iman.Dalam Ilmu kejiwaan (Wah Anak pertanian ngomongin kejiwaan wkwkwk) read: Penulis merupakan anak pertanian, bisa baca di profil penulis. Oke lanjut yakkk…malah melebar hehe. Dalam ilmu kejiwaan kecenderungan seseorang menerima respon tergantung  “mood” orang tersebut. Ketika mood seseorang baik, maka ia akan memberikan respon positif,begitupun sebaliknya. Mood yang dalam posisi kurang baik, biasanya memberikan efek yang negatif. Lantas Mood yang kurang baik atau istilah kerenya Badmood, datang dari mana..? jawabnya hanya satu: dia dalam posisi jauh dari Allah.
Karna tidak bisa dipungkiri ketika bang karwis jauh dari Allah, apa apa yang dilakukanya selalu ada yang “kurang”. Kurang puas, kurang syukur, kurang berfikir positif dll Intinya serba kurang. Ustadz yusuf masnur pernah menyampaikan dalam sebuah cermahnya, beliau bercerita ”kalau kita sakit, kemana kita melangkah ?ke dokter? Sampai ke dokter itu dokter malah nanya ke kita sakit apa ???Berarti kita datang pada yang gak tau tu??buktinya diamasih nanya ma kite? Trus Kalau motor kita rusak?motor kita kemana akan dibawa?Bengkel yak?trus sampe bengkel, montirnya nanya ke kita? Apa yang ditanyakan? Motornya yang rusak apa? Sekali lagi Berarti kita datang pada yang gak tau tu? buktinya diamasih nanya ma kite. Setelah kita cerita baru dia baru bekerja??apa tu artinya??pertanyaan tauhid? Ketika kita ada masalah kita tidak datang kepada allah, berarti kita tidak mengenal allah sebaik kita mengenal dokter, kita tidak mengenal allah sebaik kita mengenal tukang bengkel. Padahal kalau kita datang kepada Allah, Allah pasti tau, karna Allah maha tau apapun yang ada dalam diri kita. Allah Yubarik lakumn
Oleh karena itu ketika hati kita sedang “lelah” segeralah melakukan “pemulihan hati” karna tidak bisa dipungkiri ketika kita berlarut larut dalam ke”lelah”an bisa dipastikan hati kita akan menjadi mati. Pemulihan hati bisa dilakukan dengan kembali mendekatkan kepada Allah SWT dan banyak banyak beristigfar serta berprasangka baik kepada Allah.Semoga yang saat ini sedang mengalami “lelah hati” diberikan kemudahan oleh Allah untuk segera melakukan pemulihan hati. Karna pemulihan tidak mudah, maka yang melakukan proses pemulihan adalah orang hebat. Bismillah Bismillah Bismillah. Semoga bermanfaat

Selasa, 23 Juni 2015

Agar Kuliah Menjadi Barokah

Oleh : Karwis Fadli

Pernah gak sih bertanya pada diri sendiri, aku dapat apa ya selama kuliah 6 semester ini.Tak usah risau lah(sok malay dikit lah). Insya allah dapat kok, ya minimal 10 % lah,,dari materi yang diberikan. Pernah sih sy mencoba untuk mengulang pelajaran semester sebelumnya, dan,,tet tot..hanya 10% yang sy kuasai, lantas kenapa gue kuliah ya..?bukanya malah buang buang waktu ya??Enakan kerja, dapat uang??Sekelebat pertanyaan yang sering menghantui pikiran saya.Tapi sekali lagi tak usah Risau (Read : Khawatir).Pernah suatu kali saya baca baca biografi para tokoh, salah satunya Buya Hamka, dulu saya tak tau siapa itu buya hamka, tapi setelah baca biografi beliau, sungguh luar biasa, sampai sekarang entah mengapa saya “jatuh cinta” (Read : Tapi tetep cinta nomer 1 Allah dan Rasul-Nya) pada beliau.
         Terkadang ilmu yang kita dapatkan tidak semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, bahkan karna Ilmu itu kita semakin jauh dari Allah??ada apa gerangan??Jawabanya hanya satu..bahwa ilmu yang kita dapat tidak dilandaskan untuk mencari Ridho Allah SWT, Orientasi Ilmu yang kita dapat dibangku kuliah hanya terbatas untuk mencari Nilai, terbatas mencari Ijazah, hanya sebatas syarat untuk mendapatkan pekerjaan, hanya sebatas sebagai syarat untuk mendapatkan pendamping hidup serta parahnya ilmu yang kita kuasai digunakan untuk “membodohi” orang lain. Sehingga berbagai macam cara kita lakuakan untuk mendapatkan itu bahkan dengan cara yang tidak diridhoi Allah SWT
         Hal inilah yang menyebabkan tidak ada kebaikan dalam Ilmu yang kita kuasai karna tidak ada keberkahan didalamnya. Menurut Mas Dwi Budiyanto (Penulis buku best Seller “Propethic Learning”) diantara keberkahan ilmu yang kita pelajari mampu mendatangkan kebaikan yang bertambah tambah (Ziyadatul Khoir). Kebaikan bagi siapa?tentunya kebaikan bagi diri kita sendiri dan kebaikan bagi orang lain, serta dengan ilmu itu dapat menciptakan ketenangan dan ketentraman bagi pemiliknya.Inilah dambaan setiap umat muslim yaitu ilmu yang bermanfaat. Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa salah satu amalan yang akan terus mengalir hingga kita mati adalah Ilmu yang bermanfaat
         Keberkahan dalam setiap amal tergantung kepada ikhlasnya hati. Keberkahan akan berbanding lurus dengan keikhlasan. Demikian halnya ketika kuliah, ketika kuliah kita ikhlas hanya mengharap ridho Allah maka keberkahan yang akan ia dapatkan.Para ulama terdahulu memaknai ilmu adalah cahaya, dan tak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.
         Maka yang perlu kita lakukan saat ini adalah perbarui niat, untuk apa kita kuliah? Sekedar berbangga banggakah atau sekedar gengsi, atau….????Meluruskan niat dan memperbaiki orientasi kita kuliah adalah satu solusinya. Dalam  sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairaoh Radhiyallahu anhu Beliau berkata bahwa Rasulallah SAW bersabda “ Barang siapa yang belajar untuk membanggakan diri dengan ulama, atau untuk menentang orang-orang jahil, atau untuk menarik perhatian manusia agar tertuju kepadanya, Allah akan memasukanya kedalam neraka Jahannam (HR Ibnu Majah)
         Dalam sebuah buku yang saya baca, ada kata kata Adz-Dzahabi yang dikutip dari Abu Anas Majid Al-Bankani  dalam bukunya Rihlatul’Ulama Fii Thalabil Ilmi,.” Sesungguhnya orang orang salaf terdahulu menuntut ilmu karena Allah.Maka, mereka mulia dan menjadi Imam yang bisa dijadikan panutan”. Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dalam bukunya juga menegaskan “Perbuatan maksiat adalah factor terbesar yang menghapus berkah usia, rezeki, ilmu dan amal”.Begitu besar efek yang ditimbulkannya. Betapa sering kita mencontek agar memperoleh nilai bagus,tetapi apa gunanya itu ketika suatu saat nanti ilmu dan ijazah kita tidak membawa manfaat apa apa bagi kita.Naudzubillah min dzalik   
Motivasi yang Ikhlas , Belajar dengan Sebaik baiknya serta Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat = Keberkahan

Cerdas dengan Menata Diri, Cerdas dengan menata kontribusi, Cerdas dengan berjamaah, Cerdas dengan menjadi guru

Pilar Pilar Loyalitas

Sebelum saya menjabarkan apakah itu pilar pilar loyalitas, alangkah baiknya saya menjelaskan apakah itu loyalitas.Loyalitas atau dalam bahasa arab disebut Intima'.artinya setia. dan kesetiaan adalah kualitas yang menyebabkan kita tidak menggemingkan dukungan dan pembelaan kita pada sesuatu. Loyalitas lebih banyak bersifat emosional, loyalitas adalah kualitas perasaan, dan perasaan tak selalu membutuhkan penjelasan rasional.
Banyak sekali agenda diluar sana yang menuntut kita untuk bisa loyal, tetapi kita tidak mengetahui asapek asepk yang perlu diperhatikan dalam loyalitas itu apa. Loyalitas dibangun atas 3 dasar 
1. Afiliasi yang kokoh
2. Partisipasi yang optimal
3. kontribusi semaksimal mungkin
-Afiliasi yang kokoh, maksudnya adalah kita memiliki ikatan yang kokoh, kita tidak akan pernah menjadi pribadi yang loyal, ketika ikatan yang ada hanya sekedar "basa basi", pertemanan hanya basa basi, belerja hanya basa basi, berorganisasi hanya basa basi, tetapi seorang pribadi yang memiliki kekokohan ikatan, ia akan merasa setiap momen setiap waktu yang ia punya bukan hanya "milik" mereka sendiri,bukankah Allah SWT telah berfirman " Sesungguhnya jiwa orang muslim telah kami beli dan akan digantikan dengan JannahNya"..Maka sesungguhnya diri kita sudah dibeli oleh Allah SWT dengan imbalan surga, jadi kita jangan merasa ini masalah saya dan saya bisa menyelesaikan ini sendiri, tetapi apa yang menjadi hajat hidup orang banyak sudah sepatutnya kita abdikan diri kita untuk mengabdi bukabkah manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lain
2. Partisipasi yang optimal bi makna partisipasi kita juga harus kita kontrol, karena partisipasi yang over akan menyebabkan hal yang buruk, bisa kita analogikan, " dalam beberapa menit kita disuruh menghabiskan makanan, pada saat itu kondisi perut kita lagi lapar, maka akan timbul persaaan yang "bahagia" ketika ada makanan yang terhidang, gratis lagi, dengan nafsunya kita makan terus maka pada titik optimal perut kita akan merasa ini cukup, tetapi kita terus melanjutkan lagi proses makan kita, maka efeknya adalah letoy, gak semangat, pengenya tidur dll, sehingga produktivitas hidup kita hanya seadanya. Ibarat Partisipasi yang menuntut jiwa raga kita kita harus secara proporsional berpartisipasi untuk kelangsungan dakwah ini.
3. Kontribusi yang semaksimal mungkin
Berbeda dengan partisipasi kontribusi cenderung bersifat tanpa batas, ketika kita dituntut untuk berkontrisbusi dengan menyumbangkan uang untuk dakwah ini,pada saat itu kondisi keuangan kita baru melemah, maka ada subtitusi kontribusi yang kita berikan misal dengan menyumbang ide dan gagasan dll, jadi intinya kontribusi bersifat subtitusi sehingga kita dituntut untuk berkontribusi semaksimal mungkin karna kontribusi bersifat tanpa batas 

Dari ketiga aspek diatas, jika kita amalkan, maka akan menyebabkan sikap totalitas , tidak setengah setengah maka eksistensi kita dalam dakwah ini menjadi suatu hal yang menginspirasi setiap saat,

AFILIASI YANG KOKOH, PARTISIPASI OPTIMAL SERTA KONTRIBUSI MAKSIMAL= TOTALITAS"

Tapi ada hal yang perlu diingat, ketiga asapek diatas dapat berjalan dengan lurus, jika memenuhi syarat
1. Waktu
2. Logistik
3. Energi

Demikian inspirasi ini dapat saya tulis, terima kasih untuk guru yang mengajarkan saya arti kehidupan
Terima kasih untuk inspirasinya ini Ustadz Usman 8 september 2014

Filosofi Power Rangers

Ketika kita berbicara tentang Power Rangers maka kita akan kembali bernostalgia ke era 90-an (zaman ketika saya masih kecil) .Kalau dilihat pada era sekarang dengan yang dulu tentu akan jauh berbeda dan kontenya pun juga akan akan berbeda, Era sekarang dibuat hanya sebatas hiburan belaka tanpa ada “value” dari apa yang dipertontonkan bahkan kontennya pun tidak sepantasnya disuguhkan kepada anak anak karena secara tidak langsung akan membuat pola piker mereka ber”akselerasi” menuju kedewasaan yang belum waktunya akibatnya banyak sekali perilaku yang mereka lakukan tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang anak “kecil” Hal ini menjadi sungguh sangat ironis ketika kita meilhat hal yang demikian ,sehingga perlu adanya “penyaringan” konten yang tidak sepantasnya .
           Pada era dimana saya masih kecil dulu konten yang diberikan kepada penikmat hiburan khusunya anak anak mempunyai batas batas sewajarnya sehingga masa kecil mereka benar benar menjadi masa kecil yang sebenarnya.  Sebagai contoh adalah serial Power Rangers yang seinget saya ada 37 jenis power rangers (ngerii ndes, nganti apal) tidak heran pada saat itu power rangers menjadi salah satu hiburan yang benar benar menghibur, dan menjadi salah satu tontonan wajib saat jam jam itu, biasanya sih hari Ahad(minggu) anak anak seumuran saya stanby dirumah hingga pukul 12 siang, he he masa lalu yang indah
            Tulisan ini pun terinspirasi dari seorang teman yang sangat suka dengan filosofi power rangers ini, bahkan di wallpapernya ada gambar power rangers dan blog yang ia miliki pun hampir keseluruhan konten adalah power rangers, bener bener penggila powers rangers, padahal; beliau kini sudah masuk semester 6, he he intinya semuanya serba power rangers lah..tapi sedikit sedikit saya pun mulai memahami ada sejuta hikmah yang ada dalam power rangers ini, tidak hanya sekedar hiburan tetapi ada sejuta makna dalam serial power rangers ini
            Berdasarkan analisis yang saya lakukan bahwasanya (bahasanya sok ilmiah he he) Pertama power rangers minimal memiliki 5 anggota (berarti banyak ya, belum lagi ada tambahan power rangers lain ) dan mempunyai karakteristik masing masing serta warnanya pun berbeda, Ini disebut keanekaragaman dan mereka memiliki tujuan yang sama yaitu mengalahkan musuh, Kalau kita analogikan nih ya,.berdasarkan analisis dan pengalaman yang saya alami(masih aja pake bahasa ilmiah he he), Analogi itu tepat bagi Ormas ataupun harokah yang ada di Indonesia(lho kok malah mbahas harokah sih mas,), coba ya dicek ya satu satu, ada Nahdiatul Ulama, Muhammadiyah, Salafi, MTA, Tarbiyah, Jamaah Tablig, Jamuro, HTI dan lain lain, Menurut saya ini adalah bentuk keanekaragaman ormas ataupun harokah dan perbedaan itu menjadi sunnatullah, Tetapi yang menjadi masalah ketika perbedaan itu dijadikan sebagai pertentangan dan permusuhan antara ormas dan harokah tersebut,Ormas ini mengatakan hal yang dilakukan ormas itu Bid’ah, Ormas ini terlalu parsial pemahaman terhadap islam, menganggap harokahnya paling benar, tidak mau bertoleransi terhadap perbedaan dan lain lain.Menurut saya mereka memperdebatkan hal yang furu’(cabang) dan teknis bahkan para ulama 4 madzhab pun dalam fatwanya terdapat perbedaan, pertanyaanya kenapa hal yang semacam ini diperdebatkan, seolah kalau mereka tidak mengikuti yang dia ajarkan maka perdebatan itu akan selamanya berlangsung sunggug sangat ironis, bahkan ada sebuah cerita dimana ada seorang murid yang mengadu kepada kyainya terkait ajaran yang disampaikan ulama lain, maka sang kyai itu menjawab apa yang ia sampaikan benar, itulah jawaban bijak dari seorang kyai hasyim ashari (Pendiri NU) dan ulama lain itu adalah KH Ahmad Dahlan(Pendiri Muhammadiyah) karena mereka sudah paham terkait perbedaan, lain hal kalau perbedaan itu terkait akidah dan tauhid
            Alangkah indah ketika masing masing ormas dan harokah memahami essensi perbedaan memahami konndisi masing masing serta bahu membahu dalam persamaan, akan lebih indah jika ada yang berfikiran “urusan ngajak orang beribadah ke masjid biar rombongan kami aja,biar masjid kembali ramai”,Masalah parlemen dan pemerintahan biar kami yang urus,biar kebijakan sesuai kebutuhan umat muslim”, “Biar kami yang menjelaskan pada masyarakat tentang khilafah biar kalau sudah waktunya khilafah tidak susah susah lagi”,”kalau masalah maksiat seperti minuman keras, aliran yang tidak sesuai akidah biar kami yang urus”,”Masalah akidah dan khurofat yang sangat jauh bertenatangan dengan islam biar ane yang urus, biar hilang tuh bid’ah bi’dah yang ada dalam masyarakat”.Inilah salah satu contoh bahu membahu dalam persamaan sehingga perbedaan itu akan benar benar menjadi Rahmatan Lil ‘alamin (Meskipun ada yang berpendapat bahwa hadist tentang perbedaan dalah rahmat itu dhoif).
            Yang kedua , Power rangers berbicara tentang ukhuwah, rata rata perlawanan yang dilakukan oleh power rangers dihadapi bersama sama, jarang ketika ada musuh dihadapai sendiri kecuali pada kondisi tertentu, seperti inilah ukhuwah, ukhuwah mengajarkan untuk saling kenal mengenal bagaimana mungkin ukhuwah akan ada ketika tidak ada perkenalan, Allah SWT berfirman dalam sebuah ayat yang berbunyi “Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu) …” (QS. Al Hujurat: 13).
Ukhuwah mengajarkan tentang arti saling memahami, dalam film power rangers banyak sekali diceritakan bahwa antara rangers satu dengan yang lan memiliki ikatan batin, ketika saudara kita memiliki masalah maka kita seperti “pegadaian”mengatasi masalah tanpa masalah maksudnya adalah kita memahami masalah saudara kita dan berusaha membantunya,itulah ukhuwah, ukhuwah ada karna ada saling kepahaman antara satu dengan yang lain
            Setelah ada kepahaman, selanjutnya adalah saling tolong menolong, kalau kita mencoba menelisik film film power rangers bahwa mereka ketika sedang menghadapi musuh maka mereka akan saling tolong menolong,sesuai dengan firman Allah Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” (QS. Al-Maidah: 2) kemudian mereka akan berusaha sekeras mungkin untuk melindungi temannya, bahkan itsar(mendahulukan orang lain) pun dilakukan. Setelah tahap saling berta’awun atau tolong menolong, maka tahap yang terkahir adalah saling menanggung beban, tidak bisa dipungkiri bahwa para rangers akan selalu menjadi pundak bagi temanya, ketika temannya terjatuh akan senantiasa ada tangan yang terulur, ketika temannya tertinggal akan senantiasa ada yang menunggunya, ketika ada temannya yang terluka akan senantiasa ada yang mengobatinya, ketika ada temannya yang menghilang akan senantiasa ada yang mencarinya,, itulah ukhuwah,,,Bersambung

Virus DisOrientasi Visi

Hujan gerimis jatuh dengan irama yang harmoni, burung burung bersiul penuh dengan irama yang merdu, Sang surya mulai menampakan dirinya di pagi hari,udara sejuk mengalir disetiap relung jiwa,angin semilir tanda kekuasaan sang ilahi Rabbi, Oh Allah sungguh besar Nikmatmu di Pagi yang indah ini, Pemnadangan indah dari salah satu sudut Universitas Sebelas Maret, tak jauh dari kawasan itu  berdiri Masjid , sebuah masjid yang menjadi tonggak sejarah lahirnya para pemuda pengemban amanah dakwah, Masjid yang menjadi saksi bisu perjuangan dakwah di kampus UNS ini, dan Inilah masjid yang menjadi kebanggaan mahasiswa Muslim kampus UNS, Itulah Masjid Nurul Huda UNS
      Tak terasa sudah hampir menginjak 3 tahun ia dikampus ini, sebuah anugrah yang sangat luar biasa menjadi salah satu dari ribuan calon intelek muda. Ditanganya tergenggam sebuah asa, ditanganya pula tergenggam sebuah impian, impian yang akan selalu menjadi kekuatanya untuk menghadapi perihnya dunia, Dalam impianya ia ingin menjadi penggerak dakwah kampus ini, membesarkan Islam, dan membentuk pribadi sholeh yang bisa membahagiakan orang tuanya.
     Waktu bergulir ia kembali menginstropeksi diri, apakah semua tujuanya sesuai dengan target, ternyata hampir seluruh tujuanya meleset dari target, ada apa gerangan yang menyebabkan semua tujuan yang ia azzamkan beberapa tahun lalu menjadi meleset, ternyata penyebabnya adalah ia telah mengalami Virus Disorientasi Visi, ya,,sebuah virus yang hampir menenggelamkan ia dalam kehidupan tanpa makna, kenikmatan sesaat, dan  terlebih lagi ia telah disorientasi mengapa ia masuk sebuah organisasi dakwah , masuk organisasi hanya karna bisa dapat pengalaman, biar bisa dapat teman baru,ingin dikenal banyak orang tetapi yang menjadi tujuan utamanya  ia lupa yaitu membesarkan Islam di Kampus ini  dan yang lainya seperti dapat pengalaman, dapat teman baru, terkenal bahkan kalaupun Allah mentakdirkan kita menemukan jodoh disana adalah sebuah bonus .Proker yang ia jalankan hanya yang penting jalan dan bisa dipertanggungjawabkan padahal essensi dari sebuah Proker (Program kerja) is nothing itulah Disorientasi Organisasi Islam di kampusnya.
     Membentuk pribadi sholeh juga merupakan salah satu impianya.Niatan itu sudah tertuanikan ketika ia memasuki sebuah lembaga dakwah kampus dan menjadi salah satu takmir masjid tempat ia kuliah, tetapi karena ia sudah terjangkit virus disorientasi visi ini aktivitas yang ia lakukan hanya sekedar  aktivitas biasa, Ikut kajian tetapi ruhnya kosong, tak terhitung berapa kali ia ikut liqo ataupun kajian kajian bahkan dauroh sampai menginap pun ia jalani, tetapi kebanyakan aktivitas yang ia jalani hanya sekedar aktivitas biasa, tanpa bisa memahami esssensi ia melakukan itu untuk apa        
     Membahagiakan orang tua, itulah impian yang menjadi salah satu penerang bagi dirinya, bahwa semua yang ia lakukan endingnya bisa membahagiakan orang tua ,tentunya dengan ridho Allah dan kecintaanya kepada orang tua tidak melebihi cintanya kepada Allah dan Rosul-Nya. Hampir 3 tahun ia kuliah tidak ada yang bisa dibanggkan inilah yang membuatnya sedih .IP hanya standar, meskipun masih diatas 3. Tetapi essensi dari ia membahagiakan orang tua belum ada sama sekali , itu menurut dia. Tetapi kalau menurut orang tua, bisa kuliah dan Gratis karna beasiswa saja itu sebuah kebanggan bagi mereka apalagi ia kuliah di salah satu PTN favorit dan tentunya mereka masih berharap ia bener bener kuliah dengan segudang prestasi hehe (tapi kenyataanya ia belum pernah mendapat prestasi )
      Pernah suatu kali seorang Murabbi menjelaskan tentang Disorientasi ini, memang penyakit ini seringkali terjangkit pada mahasiswa muslim khusunya yang aktif dalam lembaga dakwah kampus, itu memang sebuah kepastian, bahkan untuk menemukan sebuah titik kesuksesaan ia harus melewati banyak rintangan, Allah SWT mengatakan dalam Alquran  yang intinya Apakah kamu mengira beriman padahal kamu belum diuji, bisa jadi ini ujian dari Allah, dan ujian yang seringkali dilalaikan adalah ujian kenikmatan. Beliau memberikan sebuah inspirasi yang sangat berharga bahwa kita harus sering sering mengingat  tujuan semula kita (ITS=Ingat Tujuan semula), dan Optimalkan waktu yang ada bahkan beliau sampai berpesan “Kewajiban yang ada dalam diri kita lebih banyak dari waktu yang ada” .Seringkali kita mengeluhkan bahwa gara gara kita berorganisasi kuliah kita terbengkalai ,sering kali mbolos kuliah hanya untuk sebuah organisasi kemudian akhirnya IP menjadi anjlok.Beliau mengatakan bahwa organisasi jangan dijadikan kambing hitam, salahnya dalam diri kita seperti itu sering meng”kambing” hitamkan seuatu yang seharusnya tidak dikambing hitamkan haha, bener juga sih tadz,,itulah diri kita, beliau juga mengingatkan bahwa kita seringkali memainkan waktu, memboroskan waktu apalagi bagi seorang mahasiswa  yang malamnya kebanyakan dihabiskan buat nonton film, facebookan, twitteran kemudian giliranya ada Ujian baru belajar malamya (system Kebut semalam) akhirnya penguasaan materi tidak optimal Nilai yang keluar jauh dari harapan hingga akhirnya berdampak kepada  IP  kemudian seribu alasan muncul karna sibuk organisasi lah, karna sibuk ini dan itu padahal pangkal kesalahan ada pada dirinya
    Terakhir beliau berpesan carilah lingkunagan yang baik, lingkungan yang baik bukan berarti harus meninggalkan lingkungan yang buruk, lingkunagan yang baik tujuanya adalah untuk mencharge Kualitas amal yaumi . karena pondasi aktivitas kita adalah amal yaumi, apabila amal yaumi bagus bisa dipastikan aktivitas organisasi bagus begitu pula dengan aktivitas kuliah dan disorinetasi visi ini akan terobati
     Maha Besar Allah yang menciptakan Langit dan Bumi, yang menguasai kerajaan di langit.Alangkah maha besarnya Allah masih mengizinkan ia untuk menginstropeksi diri, memuhasabah diri merenungi kalimatullah, Dengan izin Allah ia berada di salah satu lingkungan yang sangat baik sekali .Berkawan dengan Aktivis dakwah, dekat dengan masjid, bahkan ia juga menjadi bagian dari yang mengurusi masjid itu. Itulah lingkungan yang sangat sulit dicari, lingkungan yang sangat kondusif ketika ia mau berdiskusi, belajar dan lain lain, dan Syukur Alhamdulillah ia masih diberikan semua itu, terima kasih JNUKMI UNS terima kasih TAKMIR MASJID NURUL HUDA

Buya HAMKA,Ulama Multitalent

Namanya Buya HAMKA, secara tidak sadar saya baru menyadari bahwa itu adalah sebuah singkatan dari Nama panjang Beliau Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah(HAMKA), Seorang ulama Indonesia yang luar biasa, tidak hanya menguasai ilmu dalam hal agama tetapi juga menguasai ilmu beladiri bahkan beliau merupakan salah satu pendekar di Tanah Minang, serta sebagai seorang pejuang kemerdekaan pula, pernah menjadi pimpinan FPN (Front Pertahanan Nasional) Sumatra Barat sekaligus pimpinan BPNK (Barisan Pengawas Nagari dan Kota).Mempunyai Istri yang bernama Hj.Siti Saham Rasul. Buya Hamka meninggal pada tanggal 28 Juli 1981 pada Usia 73 tahun. Merupakan seorang ulama yang sangat toleran tetapi juga yang paling “gethol”tentang masalah akidah, karena ia berprinsip bahwa aqidah tidak dapat dicampurkan dengan yang bathil, sebagai contohnya adalah beliau mengeluarkan fatwa yang sampai saat ini menjadi bahan diskusi oleh banyak kalangan yaitu tentang “Haramnya seorang muslim merayakan Natal bersama”,Beliau juga seorang ulama yang ahli dalam hal budaya dan seorang sastrawan handal, dan menghasilkan karya masterpiece yang masih abadi sampai sekarang,karyanya adalah Tafsir Al Azhar yang sampai sekarang masih digunakan sebagai rujukan pembelajran Ilmu Alquran. Dibuat pada saat beliau masuk penjara karena tuduhan yang tidak masuk akal dan logika yaitu mencoba melakukan pembunuhan terhadap presiden soekarno dan menteri Agama Syaifudin Zuhri tanpa peradilan yang adil dan tanpa bukti yang jelas beliau dikurung selama 2 Tahun 4 bulan. Buya HAMKA mendapatkan pendidikan formal di desa selama 3 tahun dan itupun tidak tamat, sebagai seorang yang sangat giat, beliau dengan semangat belajarnya banyak membaca buku dan berbekal pengetahuan yang minim tentang bahasa arab, beliau membaca buku berbahasa arab dengan berbagai tema yang ia dapatkan dari perpustakan ayahnya Dr.Abdul Karim, bahkan pada usia 15 tahun beliau merantau ke tanah jawa untuk belajar ilmu agama kepada Cokroaminoto, Haji Agus Salim, serta kakak iparnya sendiri Buya Sutan Mansyur Kehauasan akan ilmu agama dan kemampuan bahasa arab beliau pada usia 19 tahun, menunaikan ibadah haji dengan usaha sendiri dan sedikit bantuan dari neneknya dan disana sekaligus belajar ilmu agama , karena pada zamannya seseorang akan diakui dan disegani oleh sukunya manakala ia mempunyai ilmu agama yang mendalam, telah berhaji dan memiliki status Wali Nagari
         Dibalik lelaki yang hebat tentunya terdapat wanita yang hebat, tidak berbeda jauh dengan BUYA HAMKA yang sangat luar biasa memilih pendamping hidupnya mulai dari perjuangan waktu di Sumatra, Waktu BUYA HAMKA dipenjara kehidupan berkeluarga mendidik anak dan lain lain ialah Istri beliau Hj.Siti Saham Rasul. Diceritakan bahwa Hj.Siti Saham Rasul memiliki akhlaq yang luar biasa , akhlaq tersebut tidak terlepas dari kehiudpan rumah tangga yang dijalaninya bersama BUYA HAMKA. Dikisahkan bahwa pada saat Buya HAMKA ditahan oleh pemerintah karena tuduhan yang tidak jelas dan tanpa peradilan yang jelas pula, disini saya melihat ketegaran akan hati seorang Hj.Siti Saham Rasul, bahwasanya kondisi keunagan ketika itu tinggal sedikit kenudian ia teringat pada sebuah percetakan yang mencetak buku suaminya (Buya HAMKA)niatnya mau menanyakan apakah masih ada honor cetak buku suaminya sebelum dipenjara, tetapi disana beliau malah disambut dengan unkapan sinis dan dianggap mengemis,kemudian Hj.Siti Sahal Rasul pulang dengan tangan hampa, tetapi siapa yang bisa menduga rizki Allah SWT, pulang ke rumah beliau ditunggu oleh seseorang bos percetakan juga dan memberikan honor dari penjualan buku buya hamka, dan setelah bos percetakan tadi pergi dating lagi seorang bos percetakan yang lain yang niatnya sama yaitu memberikan honor royalty penjualan buku buya hamka. Disisi lain juga diceritakan oleh anaknya (Irfan HAMKA, penulis buku yang saya baca) ada kisah unik dengan penjual susu dan penjual pisang, bahkan setelah membaca cerita itu mata saya agak lembab menandakan bahwa kisah itu begitu mengharukan hehe (jujur karya saya orang yang peka terhadap perasaaan).Untuk ceritanya nanti silahkan pembaca lihat di buku Ayah karya Irfan HAMKA halaman 184-188.
          Buya Hamka merupakan seorang yang luar biasa, dikisahkan bahwa pada usia yang masih muda pada saat beliau sekolah diniyah hampir setiap hari ia luangkan waktu 3 jam untuk membca buku entah itu buku islam , sosial, roman dll. Pada usia 13-14 tahun buaya hamka telah membaca pemikiran Djamaludin Al Afgani dan Muhammad Abduh dari Arab , dari dalam negeri pula ia mengenal berbagai pemikiran dari HOS Cokroaminoto KH Mas Mansyur dll.Kekaguman buya hamka terhadap tokoh tokoh yang ada dijawa membuat ia ingin merantau ke jawa Buya hamka ternyata tidak bisa melepaskan hasratnya untuk merantau ketanah jawa maka tanpa sepengatuan ayahnya ia beranikan merantau seorang diri, tetapi nasib berkata lain, waktu diperjalanan ia terserang penyakit cacar selama 3 bulan, alhasil ia dinatar kembali ke kampong halamanya. Tetapi semangatnya untuk merantau ke jawa tidaklah surut,pada usia 15 tahun ia ingin merantau ke tanah jawa tetapi kali ini ia meminta restu dari orang tuanya, kemudian berangkatlah ia ke jawa, pada awal ke jawa ia bertemu dengan pamanya Hj.Djafar, Hj.Djafar inilah yang kemudian memasukan ia ke Serikat Islam. Ia belajar ilmu dan sosialisme kepada HOS Cokroaminoto, belajar agama islam kepada H.Fachrudin , belajar sosiologi kepada R.M Soeryopranoto dan belajar ilmu logika dengan Ki Bgaus Hadikusumo. Setlah banyak menimba ilmu dari gurunya, maka ia mengunjungi Buya Sutan Mansyur (Kakak Ipar, dari Fatimah) untuk meperdalam ilmu agama, setalah dirasa cukup maka buya hamka yang pada saat itu belum genap berusia 17 tahun disuruh pulang oleh ayahnya untuk membangun kampungya. Di Kampung buya hamka sering kali disuruh mengisi berbagai ceramah dan sering kali ia mendapat pujian akan kedalaman retorika dan tata bahasa dalam pemyampaianya, tetapi lama kelamaan masyarkat dikampunya mulai menyadari bahwa buya hamka hanya pandai berpidato dan kedalaman bahasa arab nahwu sorofnya acak acak an. Bahkan ia mendapat nasehat oleh ayahnya “jangan pidato saja yang kau kuasai!!!kau masih belum alim”. Dikisahkan pula bahwa buya hamka pada saat dikampungnya dibuka sekolah muhammadiyah, yang salah satu pendirinya adalah ayahnya sendiri, kemudian ia mendaftar menjadi poengajar di sekolah tersebut kemudian diumumkanlah yang berhasil dan gagal, salah astu yang gagal adalah buya hamka, ia berfikiran bahwa ia sudah cukup pintar karena sering kali ia mengisi kajian dan dakwah dikampungnya, tetapi tidak sedikit yang memuji buya hamka didepanya tetapi dibelakangnya ,encibir karena ia belum menguasai bacaan al quran yang benar dan nahwu shorofnya juga masih belum ia kuasai. Kemudian buya hamka berketetapan hati untuk memperdalam ilmu aganya maka tujuan ia selanjutnya adalah makkah, Buya Hamka hanya memberitahukan niatnya itu kepada neneknya, kemudian neneknya menjual kebun kapasnya untuk memberangkatkan cucu kesayananya itu belajar ke makkah.Ketika itu belum genap ia berusia 18 tahun, disana ia memperdalam kemampuan bahasa arabnya dan mempelajari ilmunya yaitu nahwu dan shorofnya lebih dari 7 bulan ia hidup dimekah dan untuk membiayai biaya hidup ia bekerja sebagai pegawai percetakan, disela sela istirahatnya ia sempatkan untuk membaca shiroh, tauhid, nahwu shorof , dll.Sebenarnya ia ingin dimekkah beberapa tahun lagi tetapi pada saat itu ia bertemu dengan haji agus salim tokoh yang sangat ia hormati, haji agus salim menyarankan ia untuk kembali ke tanah air untuk berdakwah.Kemudian buya hamka kembali ke tanah air dengan ilmu yang ia peroleh dari makkah, ia produktif dalam hal kepenulisan bahkan tulinya dimuat dimedia massa ternama pada saat itu, itulah yang membuat ayahnya merasa terharu , pergi 7 bulan tanpa tahu rimbanya pulang pulang sudah bertitel haji dan memperoleh ilmu yang pada saat itu sangat dihormati oleh penduduk dikampunya yaitu kemampuan bahasa arab, membaca Al Quran dan Ilmu Nahwu dan Shorof. Kemudian ia melanjutkan jalan ayahnya untuk menjadi seorang ulama dan seorang sastrawan.Itulah sepenggal inspirasi yang saya dapatkan ketika sudah membaca buku Ayah karya Irfan Hamka (Anaknya) .Semoga bisa menginspirasi