Sore itu nampak cahaya
matahari bersinar kekuning kuningan, tanda bahwa sebentar lagi akan tenggelam,
cahaya itu begitu indah.Seindah kau disana hehe. Entah mengapa sore ini kuputuskan
untuk bermain di taman ini, hanya sendiri saja…ya, hanya sendiri (Suatu saat
mungkin tidak :D ). Mungkin hati ini sedang galau, rasa rasanya ingin sendiri
saja. Ada semacam gejolak yang luar biasa antara kau dan dia.
Taman urban forest ini
sedikit saya tahu karna pada hari penyembelihan hewan quban, kami ( Pengurus
sebuah lembaga islam) diajak ke tempat ini oleh adik adik binaan kami di TPA
Thoriqul Jannah, Jagalan. Sangat nyaman tempatnya, taman yang didirikan di pinggiran
bantaran sungai ini menjadi salah satu pesona yang nampak indah ketika sore
hari. Hari itu bener bener saya rasakan hati ini sangat tenang, merenungi akan
kekhilafan diri ini yang jauh dari kata “baik”
Sore itu seolah mengapa
saya menjadi pujangga sejati, kuambil quran kemudian kubaca dengan penuh
penghayatan, disamping saya ditemani oleh tarian rumput dengan irama angin yang
membawanya.Terlihat lalu lalang motor yang menghiasi irama ini. Penggembala
kambing yang bersantai sambil mengawasi hewan ternaknya mencari makan.Angin
semilir tak henti hentinya merasuk didalam relung jiwa. Di Taman itu Nampak sepi,
seperti hatiku yang sedang sepi.
Oh Allah hanya kepadaMu
aku meminta ampunan. Entah dari mana datangnya , dalam beberapa hari ini rasa
rasanya hati ini sedang begejolak. Rasa rasanya ingin selalu bersenandung
cinta, yang ada dalam pikiran hanya kamu, kamu dan kamu. Ini yang membuat saya
gundah,Apakah ini jatuh cinta? Apakah cinta selalu menyebabkan hal semacam ini?
Selalu berangan angan tentang kamu?membuat energy ini hanya terkuras untuk
memikirkanmu? Semakin mengingatmu hati ini menjadi kosong saja?
Yaa…Antara kamu dan Dia
Semakin gundah gulana
hati ini, setiap bertemu pun pasti hati ini bergejolak, seolah ingin membuat
diri menjadi 2 kepribadian, hanya yang baik baik saja yg ditampilkan, padahal
banyak sisi negatif yang ada dalam diri. Meskipun masing masing diantara kami
memiliki sebuah prinsip yang sama yaitu Ghodul Bashor (Jaga pandangan) dan Gak
akan pacaran sampai dihalalkan ( Nikah). Intinya saat itu saya mencintainya dan
belum tentu dia mencintaiku. Ini yang saya rasakan entah itu sebuah kekaguman
terhadap dirinya, entah ini sebuah loyalitas yang ia tampilkan, entah ini
sebuah kepedulian yang ia tonjolkan. Tetapi sisi yang lainya pun saya tidak
tahu menahu, ini yang membuat saya jatuh cinta kepadanya, hanya sisi “baik” yang
terlihat darinya.
Tapi mencintaimu
membuat hati ini menjadi kosong. Apakah cinta semacam ini yang menjauhkan saya dari ALLAH???
Karena setelah saya
sadari ada 2 cinta yang bermain di hati ini, Cinta karena makhluk dan cinta
karena Allah.
Ketika kita cinta hanya
karena makhluk merugilah kita. Wajar saat seseorang lelaki suka terhadap
wanita..bahkan Allah berfirman yang intinya “seolah dijadikan indah pada
pandangan seorang lelaki terhadap wanita”. Hanya sebatas “seolah dijadikan
indah, belum tentu indah bukan?. Terkadang ketika meilhat lawan jenis seolah olah
dia adalah calon istri masa depan, didalam dirinya tersimpan sifat keibuan,
Wajahnya menawan, Perangainya memukau..saya katakan “Pretttt”haha. Saya juga
lelaki fren, jujur saja ketika kita melihat hal seperti itu “yang pertama
bermain adalah NAFSU (dalam komteks cinta karena makhluk). Nafsu menghalalkan segala cara untuk berbincang ala
kadarnya. Mulai dari sekedar Chating yang berlebihan lewat media social,
seperti WA, FB, BBM dll. Saya sangat yakin, ketika ada yang semcam itu hati
akan menjadi kosong, seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk membaca
pesan WhatsApp dibanding membaca Quran minimal 1 juz lah dalam sehari, itupun
sering kita melalaikanya (NTMS)
Cinta karena Allah,
apapun yang kita rasakan ketika itu kita sandarkan kepada Allah semuanya akan
terlihat kecil, Ingat ketika Ali Ra mengatakan” Dunia ini aku taruh ditanganku,
bukan dihatiku”. Sebuah makna yang sangat filosofis. Karna yang ia cinta hanya
Allah bukan dunia, sehingga hatinya tidak digerakan oleh dunia, tetapi dunia
yang digerakan oleh hatinya. Ingat juga kah ketika Rasulallah tidur dirumah
beliau hanya beralaskan pelepah kurma, sampai pipi beliau ada bekasnya, padahal
beliau adalah pemimpin tertinggi umat islam, sampai sampai Umar bin Khattab
mengangis melihat beliau dan berkata” Wahai rasulallah maukah kau kuambilkan
kasur” Kemudian Rasulallah menjawab” Apalah dunia itu” . Ingatkah kau akan Umar
bin Abdul Aziz sebelum menjadi khalifah, hidup glamour, hidup serba ada tetapi
ketika beliau menjadi khalifah ia tinggalkan semua itu bahkan saat beliau
memimpin tak ada rakyat yang layak mendapatkan zakat. Subhanallah
Itulah ketika dunia
diletakan di tangan bukan di hati, seperti halnya dengan jatuh cinta kepada
lawan jenis. Jadikan orang yang kita cintai di dunia hanya sebatas sedikit
getaran cinta yang Allah berikan kepada kita. Dan pada saatnya kelak,
jadikanlah kita siap untuk menikah bukan sekedar ingin menikah. Karna antara
siap dan ingin sangat jauh berbeda. Terima ia apa adanya , meskipun ia bukan
orang yg kau cinta saat di dunia, hadirkan Allah dalam cinta kalian maka bisa
dipastikan sakinah mawadah wa rohmah akan kalian dapatkan. Bismillah
Ditulis di Taman Urban
Forest 28 Sept pukul 16.18
Wiwit Setiaji
0 komentar:
Posting Komentar