Minggu, 27 September 2015

SIAPA SAYA???WHO I AM???

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, hanya kepadanya lah kita bergantung, hanya kepadaNya lah kita memohon Maghfiroh, Rabb yang membolak balikan jiwa manusia.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada baginda junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang atas pengorbanan beliau islam dapat kita rasakan hingga saat ini, semoga tercurah pula kepada keluarga, Sahabat, serta umatnya hingga yaumil qiyamah
Semoga yang sedikit ini bisa memberikan inspirasi kepada para pembaca,
Pernah suatu kali, saya update status di salah satu social media.statusny berbunyi begini “Siapa saya Haha?” Simpel bukan, status itu bukan tanpa sebab saya tuliskan. Setelah hampir hidup selama 21 tahun, banyak sekali karunia yang Allah berikan kepada saya
“Siapa saya..?” status yang pernah dibuat seorang teman dekat, sebut saja namanya setiadi, Si setiadi ini ketika menuliskan status itu, saya katakan”Ib Ib, urip og galau wae”. Status I mbok sing keren sitik haha”
Entah mengapa saya kembali berfikir “ Siapa saya ya???” saya renungi kata kata itu dan akhirnya “Jlebbb” serasa ada yang menusuk hati ini. “Selama ini kamu ngapain wit..?””Kamu itu siapa””Kenapa begitu sombong””Intropeksi pun ketika ada masalah saja””mana tujuan yang kamu rencanakan diawal kuliah””Kenapa kamu keluar dari jalan impian ini””sekali lagi wit, kamu harus tahu siapa dirimu””Kalau kamu hanya hidup dengan pribadi dan gaya hidup orang lain, maka sesungguhnya wiwit telah mati””Kamu itu berbeda wit,””Kamu itu berbeda Wit””Maka ingat kembali tujuan kamu disini””Jika kau ingin sukses, maka kenali siapa dirimu”
Sekelibat pertnyaan hati berbicara kepada saya, sungguh merugi kalau saya terus terusan begini, pikir saya dalam hati.
Ketika ditanya siapa saya, saya katakana bahwa”Saya bukan orang baik, tapi ingin menjadi orang yang baik”
“Saya bukan orang kaya, karna hidup pun masih bergantung pada orang tua”
“Saya hanya manusia biasa, Prestasi pas pasan, tampang pun pas pas an, tapi saya ingin menjadi orang yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain”
“Saya seorang pendosa, bahkan ketika disandingkan kepada wanita untuk dijadikan istri pun, saya masih jauh dari kata”Pantas”, tapi setidaknya saya berusaha untuk bisa mereduksi dosa dosa ”
Sekali lagi saya katakan bahwa
“ Saya bukan orang yang terkenal di dunia, tapi saya berusaha untuk menjadi orang yang terkenal di akhirat”
Saya bukan orang yang selalu istiqomah dalam kebaikan, tapi saya berusaha untuk bisa istiqomah”
Sekali Lagi saya katakan , Siapa saya??
“Saya hanya anak miskin , yang tidak ingin miskin hati”
“Skill pun terbatas, hanya bisa menjadi eksekutor bukan konseptor tetapi yang saya ingin kan hanya meraih ridho Allah dengan apa yang saya upayakan”
Allah lebih mengenal saya dibanding yang lain, tapi saya tidak terlalu mengenal Allah, Sungguh merugilah saya sebagai seorang manusia. Astagfirullah
Maka ikhwah sekalian hisablah diri kalian sebelum hisab allah berlaku untuk kalian, sungguh merugilah orang yang sudah datang penyeru kebaikan baginya tetapi ia tidak  segera memenuhi panggilan itu dengan suka cita. Risalah Allah sudah disampaikan kepada sekalian manusia di bumi ini,maka penuhilah seruan itu.
Dan terakhir saya katakan ketika ditanya siapa saya ???
Saya seorang hamba Allah, yang berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti batasan batasan yang telah Allah tetapkan, berusaha semaksimal mungkin memenuhi panggilan Allah dengan suka cita. Tetapi  apa daya saya seorang manusia yang masih membutuhkan ridho Allah,maka saya pun membutuhkan seorang teman yang bisa membantu saya untuk menjadi manusia selayaknya manusia taqwa.Allahu yubarik lakum
Bahkan yang terlihat kuat pun harus ada yang menguatkan
Bahkan yang terlihat bersemangat pun, harus ada yang terus menyemangati
Bahkan yang terlihat paham pun, harus terus dipahamkan

Saya hanya bisa berharap ada teman selayaknya Nabi Harun dan Nabi Musa, Saya hanya bisa berharap ada istri layaknya khadijah dan Rasulallah, Saya hanya bisa berharap ada Orang tua seperti Lukman kepada anaknya, Saya hanya bisa berharap bisa menjadi orang tua layaknya Nabi Ibrahim kepada Anaknya Ismail. Tapi saya baru sadar, saya sedang menulis di Negeri Mimpi  :D Insya Allah Harapan itu masih ada
Ditulis di Perpus NH UNS 28 Sept 2015 pukul 10.32
Wiwit Setiaji, ( Alfaqiir Ilallah)

0 komentar:

Posting Komentar